Cari Blog Ini

Minggu, 29 April 2012

iklan pendidikan yang mendidik???!

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan pokok bagi setiap manusia terutama bagi manusia dalam kehidupan "modern". Bahkan negara menjamin dalam sebuah UU bahwa setiap warga negara berhak untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan dapat dieproleh secara formal maupun non formal. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal dalam pendidikan. Membicarakan pendidikan tidak terlepas jauh dengan apa yang disebut sekolah.
Pentingnya pendidikan dan sekolah sering dibicarakan dalam berbagai kesempatan dan kepentingan, tak jarang sebagai sebuah media komunikasi dalam masyarakat. Iklan, salah satu yang memanfaatkan sekolah maupun pendidikan tersebut. Iklan memiliki peran penting apalagi untuk sebuah produk yang itu menawarkan barang atau pun jasa. Kehadiran iklan sangat membantu dalam sebuah kegiatan jual beli, bahkan untuk kegiatan non jaul beli iklan masih memiliki peran penting di dalamnya. Namun sayangnya kian menjamur iklan yang menampilkan unsur pendidikan namun kurang atau bahkan tidak mendidik sama sekali.
Televisi sekarang ini seolah-olah menjadi sebuah dunia terutama bagi usia anak sekolah. Televisi menyajikan berbagai informasi dan hiburan yang dalam setiap penayangannya tentu tidak pernah lepas dari "iklan". bahkan kadang presentase tampilan iklan dengan acar inti yang disajikan justru lebih banyak iklan yang ditampilkan. iklan tampil disela-sela program TV yang ditampilkan untuk semua kategori umur. iklan mengangkat berbagai macam tema, salah satunya pendidikan, dunia sekolah. Dunia sekolah memang begitu menarik namun sayang banytak iklan yang justru mengangkat hal-hal negatif atau bahkan terkesan mengada-ada, misalnya iklan kartu seluler AS, dengan talent boyband Smash sebagai murid SMA dan komedian Sule sebagai gurunya sama sekali tidak menunjukkankewibawaan atau kesahajaan yang seharusnya. Grup Smash sebagai siswa mengenakan seragam putih abu-abu tapi dengan baju dikeluarkan, lengan baju dilipat keatas dan bahkan emnampilkan seorang siswa yang duduk di atas meja, suatu perilaku yang sangat patut diconthh kah??????? Tak jauh berbeda denganSule yang berperan sebagi guru, dengan baju PSH khas seorang guru memakai peci namun coba kita lihat didepan jidat terdapat kuncir rambut dengan warna kuning jagung, figur seorang guru Indonesiakah yang seperti itu? Iklan minuman instant, menampilkan seorang sosok guru berwajah sangar sedang mengajarkan bahasa inggris pada murid-murid SD. digambarkan suasan kelas sangat panas, pengucapan kata yang dacarkan sengaja diplesetkan dari house(rumah) dibaca haus dan merasa sejuk setelah minum minuman yang diiklankan, namun saat guru yang minum karena merasa senang mungkin dia minum dengan kumis sebelahnya bergerak dan menampilkan wajah "bodohnya". Iklan yang terbaru, iklan kartu Axis, dengan slogan berbagi kebahagiaan. digambarkan dalam sebuah kelas seorang guru sedang mengajar dan seorang siswanya mendapatkan SMS atau entah BBM ketika dia sedang belajar dalam kelas. "kamu mau gak jadi pacarku?" kurang lebih seperti itu isi pesannya, dan seketika siswi tersebut girang dandisambut pelukan oleh teman-teman sekelasnya. bodohnya lagi sang guru justru ikut memeluk dibelakangnya, dan masih banyak lagi iklan-iklan serupa. Meskipun iklan-iklan yang ditampilkan bermaksud sebagai sebuah komedi untuk menarik minat penonton yang kemudian akan membeli produk yang ditawarkan namun apapun alasannya itu sangat tidak pas untuk menggambarkan seorang siswa dan guru yang sebenarnya dan selayaknya.
Tidak semua iklan dengan talent anak sekolah atau guru menampilkan hal-hal "konyol", misalnya iklan sabun Nuvo yang mengajarkan untuk selalu menjaga kebersihan tangan, atau iklan sepatu Loggo yang mengajarkan untuk rajin belajar, patuh, menghormati orang tua dan guru. Menurut saya iklan-iklan seperti itulah yang seharusnya menggambarkan siswa ataupun guru. karena iklan ditonton dalam sela-sela semua program acara yang setiap saat bisa ditonton. apalagi untuk anak-anak usia sekolah tak jarang yang meniru adegan-adegan ataupun Style dari talent-talent iklan tersebut terlebih talent-talent tersebut sedang digandrungi oleh masyarakat banyak. mereka akan cenderung meniru gaya dari idolanya tersebut.

Aku dan Dia Selamanya

ini bukan sekedar cerita bahagia semata untuk "aku dan dia", namun ini merupakan sebuah perjuangan yang akan terus berakhir bahagia untuk kami (Amin ya Tuhan). Pernikahan mungkin merupakan impian setiap orang ketika telah memasuki usia tertentu begitu pula dengan saya dan dia. Untuk sebuah pernikahan bagi kami amatlah banyak rintangan yang harus kami lalui..
Reo trianto, ya dia adalah lelaki yang membuat saya begitu yakin untuk mengakhiri masa lajang dan menghabiskan sisa usia saya bersamanya. Awalnya ayah saya tidak begitu setuju dengan hubungan kami, namun setelah reo mampu meyakinkan, ayah saya memberi restu penuh kepada kami.
Perjalanan kami tidak semulus yang kami perkirakan. kedua keluarga kami telah setuju untuk melangsungkan pernikahan namun apa mau dikata keluarga tertimpa musibah. Ayahku meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan sebelum tanggal pernikahan kami. Walhasil pernikahan kami diundur. setelah satu tahun meninggalnya ayah saya, kami melangsungkan pernikahan dengan berbagai masalah dan tetek bengek yang harus kami lalui pula, namun kita berhasil melaluinya. Sampai sekarang pun masalah masih saja datang berganti, namun saya yakin bahwa kami dapat melaluinya dengan baik karena suami saya "nahkoda" yang sungguh luar biasa dalam kehidupan rumah tangga kami. Dengan penuh kesabaran dia terus membimbingku, memberiku semangat dalam semua masalah yang aku, dia ataupun kami hadapi. Dia yang membuat saya yakin bawha saya sanggup menjalani segala sesuatu. Dan kami berharap pernikahan kami akan seperti pada akhir cerita para princess, happy after forever.
 Saya yakin seberapa kalipun saya terjatuh, Tuhan tidak akan pernah membiarkan saya hingga tergeletak. Tangan-Nya takkan pernah terlambat untuk mengangkatku. Tuhan berkati selalu aku, suami, keluarga dan seluruh sahabat saya. Berkatilah pernikahan kami. Kau tempat pertolongan dan harapan kami.
Amin..